Stres adalah reaksi tubuh terhadap perubahan yang membutuhkan penyesuaian atau respons. Tubuh bereaksi terhadap perubahan ini dengan respons fisik, mental, dan emosional. stress adalah bagian yang wajar dari hidup.
Anda dapat mengalami stres dari lingkungan, tubuh, dan pikiran Anda. Bahkan perubahan kehidupan yang positif seperti promosi, hipotek, atau kelahiran anak menghasilkan stres.
Bagaimana stres memengaruhi kesehatan?
Tubuh manusia dirancang untuk mengalami stres dan bereaksi terhadapnya. Stres bisa positif, membuat kita tetap waspada, termotivasi, dan siap untuk menghindari bahaya. Stres menjadi negatif ketika seseorang menghadapi tantangan terus menerus tanpa bantuan atau relaksasi antara stres. Akibatnya, orang tersebut menjadi terlalu banyak bekerja, dan ketegangan yang berkaitan dengan stres meningkat. Sistem saraf otonom tubuh memiliki respons stres bawaan yang menyebabkan perubahan fisiologis yang memungkinkan tubuh untuk memerangi situasi stres. Respon stres ini, juga dikenal sebagai “respon melawan atau lari”, diaktifkan jika terjadi keadaan darurat. Namun, respons ini dapat menjadi aktif secara kronis selama periode stres yang berkepanjangan. Aktivasi respons stres yang berkepanjangan menyebabkan keausan pada tubuh – baik fisik maupun emosional.
Stres yang berlanjut tanpa bantuan dapat menyebabkan kondisi yang disebut distress – reaksi stres negatif. Distress dapat mengganggu keseimbangan atau keseimbangan internal tubuh, menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, tekanan darah tinggi, nyeri dada, disfungsi seksual, dan masalah tidur. Masalah emosional juga bisa diakibatkan oleh kesusahan. Masalah-masalah ini termasuk depresi, serangan panik, atau bentuk kecemasan dan kekhawatiran lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa stres juga dapat menyebabkan atau memperburuk gejala atau penyakit tertentu. Stres terkait dengan 6 penyebab utama kematian: penyakit jantung, kanker, penyakit paru-paru, kecelakaan, sirosis hati, dan bunuh diri.
Stres juga menjadi berbahaya ketika orang terlibat dalam penggunaan zat atau perilaku secara kompulsif untuk mencoba menghilangkan stres mereka. Zat atau perilaku ini termasuk makanan, alkohol, tembakau, narkoba, perjudian, seks, belanja, dan Internet. Alih-alih menghilangkan stres dan mengembalikan tubuh ke keadaan rileks, zat-zat ini dan perilaku kompulsif cenderung membuat tubuh dalam keadaan tertekan dan menyebabkan lebih banyak masalah. Orang yang tertekan menjadi terjebak dalam lingkaran setan.