Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” Dengan Elemen NASCAR

Sebagai salah satu perusahaan sepatu yang paling terkenal di dunia, Nike selalu melakukan eksperimen serta menghasilkan inovasi-inovasi baru melalui produk-produk sepatunya. Kali ini Nike kembali menampilkan sesuatu yang berbeda melalui seri sepatu Air Max 720 yang diberi nama Nike Air Max 720 “Saturn For All Star”.

Sepatu Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” ini terinspirasi dari perpaduan beberapa elemen NASCAR dengan sebuah sneaker yang penuh gaya. Sepertinya kecepatan mobil balap NASCAR menjadi ide utama dari sepatu Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” ini.  Pada sepatu ini kecepatan ditampilkan melalui design moncong depan sepatu yang mirip dengan peluru. Sedangkan untuk warna yang digunakan pada Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” adalah warna hitam pekat yang dikombinasikan dengan warna kuning yang sangat kontras.

Untuk konsepnya sendiri, Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” ini boleh dibilang sangat unik yaitu dengan memadukan model bentuk sebuah sepatu boots ke dalam sebuah sneaker. Hal tersebut dapat dilihat melalui bagian leher sepatu yang lebih tinggi.

Pada bagian sisi sepatu Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” terdapat Logo Swoosh dengan ukuran cukup besar yang dicetak transparan. Garis luar logo Nike berbentuk centang ini menggunakan warna kuning sehingga terlihat sangat menyolok.

Teknologi bantalan teranyar milik Nike yaitu Air Max juga disematkan pada sepatu Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” ini. bantalan Air Max yang transparan ditambah dengan aksen tulisan yang berwarna kuning membuat sepatu ini semakin terlihat menarik. Sedangg untuk bagian belakang sepatu dihiasi garis-garis berwarna kuning dan hitam.

Selain itu, pada bagian belakang sepatu Nike Air Max 720 “Saturn For All Star” ini terdapat sebuah Buckle berwarna kuning dan hitam semakin membuat sepatu ini terlihat begitu menarik perhatian. Sayangnya, pada sepatu ini masih menggunakan sistem tali konvensional namun sistem tali ini ditutupi dengan sebuah zip-up yang sangat keren sehingga membuat sepatu ini terlihat seperti tidak menggunakan tali sepatu.

Seri Terbaru Adidas Dame 5 “People’s Champ”

Pada bulan Februari 2019 lalu, salah satu pemain dari NBA Damian Lamonte Ollie Lillard Sr atau yang biasanya dikenal dengan nama Damian Lillard kembali bekerja sama dengan Adidas. Kerja sama antara Lillard dan Adidas kali ini meluncurkan sepatu basket seri terbarunya yang diberi nama Adidas Dame 5 “People’s Champ”.

Pada sepatu Adidas Dame 5 “People’s Champ” ini terdapat beberapa bagian yang cukup menarik. Bagian pertama yang cukup menarik perhatian adalah bagian Pull-Tabnya yang terdapat tulisan “People’s Champ” yang mewakili kecintaan Damian Lillard terhadap olah raga Boxing.

Kemudian hal kedua yang menarik dari sepatu Adidas Dame 5 “People’s Champ” adalah bahan yang digunakan pada sepatu ini. Sepatu ini terbuat dari bahan Mesh yang breathable dan dipadukan dengan bahan kulit yang memberikan kesan mewah dan berkelas pada sepatu ini.

Sementara untuk performa dari Adidas Dame 5 “People’s Champ” sudah tidak diragukan lagi. Pada sepatu Adidas Dame 5 “People’s Champ” ini telah disematkan teknologi Bounce teranyar milik Adidas menghasilkan sebuah bantalan yang fleksibel serta memberikan daya dorong yang masksimal saat berlari.

Untuk sistem support pada sepatu Adidas Dame 5 “People’s Champ”ini terdapat lacing sistem yang dikombinasikan dengan TPU pada bagian panel kiri dan kanan sepatu, sehingga memberikan lockdown yang maksimal.

Selain itu semua, pada bagian Outsole sepatu Adidas Dame 5 “People’s Champ” ini menggunakan rubber yang lebih tebal dari seri Adidas yang lain sehingga memberikan daya tahan yang lama dan daya cengkram yang sempurna saat digunakan baik dilapangan indoor maupun outdoor. Secara keseluruhan sepatu Adidas Dame 5 “People’s Champ” ini merupakan penyempurnaan dari sepatu seri sebelumnya, Adidas Dame 4.

Sepatu Rasa Oreo, Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream”

Siapa sih yang tidak tahu Oreo? salah satu makanan ringan dengan bermacam-macam rasa dan bagitu terkenal diberbagai penjuru dunia. Namun, ternyata Oreo bukan hanya hadir dalam bentuk makanan ringan saja akan tetapi Oreo juga hadir dalam bentuk sepatu basket.

Nike Kyrie 3 “Cookies and Cream”

Pada bulan July 2017, Nike pertama kali meluncurkan sepatu basket Nike Kyrie 3 “Cookies and Cream”. Sepatu basket Nike Kyrie 3 “Cookies and Cream” ini pun sukses mendapat respon yang positif dari pasar. Seakan ingin melanjutkan kesuksesan seri sepatu tersebut, kali ini Nike kembali merilis seri sepatu bertajuk “Cookies and Cream” yang terbaru Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream” yang telah dilengkapi dengan teknologi bantalan teranyar milik Nike yaitu Air Zoom.

Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream”

Sepatu Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream” ini didominasi dengan warna hitam dan putih mirip seperti Oreo, akan tetapi Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream” ini terlihat sedikit berbeda dengan Nike Kyrie 5 yang dijumpai pada umumnya.

Jika kita melihat sepatu Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream” ini maka perhatian mata kita akan langsung tertuju pada bagian Upper sepatu ini, hal tersebut dikarekan terdapat sebuah Flytrap hitam yang dikombinasikan dengan shoe-lace berwarna putih. Selain itu, sepatu ini terlihat semakin menarik berkat tanda tangan Kyrie Irving yang diletakkan diatas Flytrap-nya yang berwarna hitam.

Selain itu, pada bagian lidah sepatu terdapat logo Kyrie yang sanagt ikonik. Lalu jika diperhatikan lebih dekat, pada bagian Toe-box terdapat perbedaan warna, mirip seperti Oreo saat dicelupkan kedalam susu.

Pada bagian sisi sepatu Nike Kyrie 5 “Cookies and Cream” ini terdapat lOgo Swoosh dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Untuk bagian Midsole dan Outsole-nya menggunakan warna senada dengan hiasan dengan pola bercak warna hitam dan putih. Pola tersebut mengingatkan kita pada Oreo Cookies and Cream. Pada bagian Colar sepatu terdapat motif yang berfungsi untuk mempercantik dan sekaligus melindungi mata kaki.

Sepatu Kolaborasi Vans dengan Elijah Berle

Memasuki awal tahu baru 2019, Vans yang merupakan salah satu brand asal Negeri Paman Sam ini semakin konsisten dalam berbagai kerjasama dengan beberapa pemain skateboard profesional. Hal tersebut dibuktikan Vans melalui kolaborasinya dengan pemain skateboard internasional Elijah Berle yang akan merilis seri sepatu pro-skate.

Elijah Berle sendiri adalah seorang atlit berusia 24 tahun yang pernah menjuarai sebuah kompetisi skateboard internasional Tampa AM yang diadakan pada tahun 2010. Selain itu Elijah Berle juga pernah diliput secara khusus oleh majalah skateboard terkemuka seperti The Skateboard Mag, Skateboarder dan Transworld.

Sepatu hasil kolabari Vans dengan Elijah Berle ini diberi nama “Vans Berle Pro”. Sepatu ini juga dikenal dengan tagline “Support, Grip and Boardfeel”, dimana tagline tersebut memiliki makna Support = sepatu yang mendukung skateboarder, Grip = daya cengkram yang bagus anatara sepatu dan papan, dan yang terakhir Boardfeel = sepatu yang menyatu antara sang skateboarder dengan papan-nya.

Sepatu “Vans Berle Pro” ini bukan hanya sekadar sebuah sepatu saja, namun juga merupakan salah satu sepatu pilihan untuk para pecinta skateboard dengan menawarkan sejumlah inovasi dan pembaharuan fitur.
Salah satu di antaranya adalah teknologi WaffleControl. Teknologi WaffleControl ini merupakan teknologi terbaru dari Vans yang menggabungkan design Waffle yang ikonik dengan design Diamond sehingga sepatu dapat memberikan dukungan maksimal untuk pemain skateboard, mulai dari kontrol papan, daya cengkarm yang lebih responsif, dan bantalan built-in yang memungkinkan pemain skateboard berkreasi lebih leluasa dengan berbagai trik.

Rubber sepatu “Vans Berle Pro” dihadirkan dengan design yang minimalis agar dapat mengoptimalkan Grip yang lebih lengket, serta pemilihan bahan untuk menghasilkan bantalan yang empuk. Selain itu, Vans Duracap yang terdapat pada bagian atas juga diperkuat, termasuk juga peningkatan bahan medial rubber yang ada pada posisi dekat ujung jari dan tumit.

Varix WC, Sepatu Terbaru Dari Vans Yang Trendy

Ada beberapa faktor yang membuat sepatu dengan merek Vans memiliki penggemar setia di seluruh dunia, salah satu faktornya adalah Vans memiliki design sepatu yang konsisten. Dari awal berdiri, Vans selalu menghasilkan sepatu dengan model yang ikonik, misalnya seri sepatu Vans Era, Slip-On, Authentic, serta seri sepatu Vans yang sangat populer yaitu Old Skool.

Selain memiliki penggemar setia di seluruh dunia, ternyata Vans juga menjadi salah satu merek sepatu yang sangat terkenal di kalangan para pemain skateboard. Hal tersebut dikerenakan sepatu Vans memiliki grip yang sangat baik saat memainkan papan luncur. Baru-baru ini Vans merilis secara resmi siluet sepatu seri terbarunya yang diberi nama Vans Varix WC.

Vans Varix WC ini terinspirasi dari budaya skateboard yang populer pada awal tahun 2000-an. Untuk tampilannya sendiri, Vans Varix WC ini sekilas terlihat menyerupai perpaduan antara design sepatu skate dengan design ugly-chic shoes yang cukup populer belakangan ini.

Sneaker Vans Varix WC ini terbuat dari campuran bahan kulit dengan bahan tekstil ringan pada bagian Uppernya. Material bahan tersebut disusun dalam formasi panel yang cukup rumit. Bukan hanya fokus pada bagian designnya, warna yang digunakan pada Vans Varix WC ini pun diluar dari kebiasaan Vans. Sepatu Vans Varix WC ini hadir dalam 2 model warna yaitu Multi/Turtledove dan Black/Ebony.

Nama Vans Varix WC ini merupakan singkatan dari WaffleCup, yang merupakan sepatu life-style pertama dari Vans yang menggunakan teknologi WaffleCup. WaffleCup ini merupakan sebuah teknologi bantalan baru dari Vans. Bantalan ini terbuat dari bahan karet yang dirancang khusus sehingga mampu memberikan Grip yang maksimal di segala bidang.

ComfyCush Teknologi Ikonik Terbaru dari Vans

Awalnya sepatu dengan merek Vans dirancang khusus untuk digunakan untuk bermain skateboard. Namun seiiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1966 kultur skateboard pelan-pelan berubah menjadi sebuah gaya street style hingga membuat nama merek Vans besar sampai seperti sekarang ini.

Semua produk sepatu Vans memiliki ciri khas berupa Outsole yang memiliki bentuk menyerupai sebuah waffle serta bagian Heelpad berwarna merah yang bertuliskan logo merek Vans yang ikonik. Baru-baru ini Vans memperkenalkan teknologi baru mereka dalam upaya untuk meningkatkan kenyamanan untuk produk sepatu mereka, yaitu ComfyCush.

Peluncuran teknologi ComfyCush pada bulan Februari 2018 lalu berfokus untuk menciptakan kenyamanan serta memberikan nuansa modern kedalam sebuah bantalan kaki. Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan sebuah sepatu yang nyaman tanpa harus menghilangkan design warisan yang sudah menjadi ciri khas merek Vans.

Teknologi ComfyCush merupakan sebuah bantalan karet yang berbahan dasar dari busa, namun hal tersebut bukanlah hal yang mudah karena bantalan karet tersebut harus memiliki tingkat kekerasan yang sesuai agar dapat menghasilkan kenyamanan serta kekuatan yang maksimal.

Teknologi ComfyCush ini akan digunakan untuk seluruh model sepatu Vans ini mencakup peningkatan bahan serta konstruksi yang ada di bagian dalam sepatu. Pihak Vans kedepannya akan menghilangkan panel yang terdapat didalam sepatu untuk mengurangi hot-spot, serta menambahkan beberapa panel di bagian tumit untuk memberikan daya cengkram tambahan. Kemudian bahan yang digunakan pada bagian dalam sepatu adalah kapas khusus yang dibalut dengan alas kaki berlubang yang akan memberikan rasa lebih lembut.

Sepatu Ultralight Adidas D ROSE 9

 

Untuk kesekian kalinya Adidas bekerjasama dengan Derrick Rose dengan merilis seri sepatu signature yaitu Adidas D Rose 9. Sepatu signature terbaru Adidas D Rose 9 ini dirilis pada bulan Juli 2018 silam.

Pada sepatu Adidas D Rose 9 ini membawa beberapa perubahan baru yang tidak pernah ditemui pada seri sebelumnya. Pada sepatu seri D Rose sebelumnya Adidas selalu menggunakan teknologi Boost yang merupakan teknologi bantalan teranyar milik Adidas, namun pada sepatu seri terbaru ini Adidas memilih untuk menggunakan teknologi Bounce.

Walaupun pada sepatu Adidas D Rose 9 ini tidak lagi menggunakan teknologi Boost, akan tetapi bagian Upper dari sepatu ini telah menggunakan Full-Primeknit. Hal tersebut tentunya membuat sepatu ini menjadi lebih mewah. Selain memberikan kesan mewah, penggunaan bahan Primeknit ini juga bertujuan agar sepatu ini memiliki bobot yang lebih ringan saat dipakai di lapangan.

Layaknya sepatu basket pada umumnya, Adidas D Rose 9 ini didesign dengan menggunakan model High-Cut. Dibagian sisi sepatu ini terdapat Logo Adidas “Three Stripes” yang di bordir. Sementara di bagian heel dihiasi dengan bordiran berbentuk bunga mawar yang merupakan logo ikonik milik Derrick Rose.

Jika dilihat sekilas, lacing system yang digunakan pada Adidas D Rose 9 ini mirip dengan lacing system yang digunakan oleh Nike yaitu Flywire. Selain itu, bagian midsole Adidas D Rose 9 menggunakan teknologi bantalan Full-Length Bounce. Teknologi bantalan tersebut juga digunakan pada Harden B/E dan Adidas Dame 4, dimana performa dari Full-Length Bounce ini sudah tidak diragukan lagi. Pengguaan pola Multi-Directional pada Bagian Outsole membuat sepatu ini terlihat agresif serta memiliki daya traksi yang maksimal.

Secara keseluruhan sepatu Adidas D Rose 9 ini terlihat bersih dan simpel, sangat cocok untuk kalian yang tidak suka terlihat norak akan tetapi masih tetap menjadi pusat perhatian ketika dipakai di lapangan. Sepatu Adidas D Rose 9 ini dibanderol dengan harga sekitar 1.8 Juta Rupiah.

Jordan Why Not Zer0.1 Versi “Mirror” Telah Rilis

Sepatu signature pertama Russel Westbrook akhirnya dirilis pada bulan Januari lalu. Russel Westbrook secara resmi merilis Jordan Why Not Zer0.1 pada tanggal 15 Januari 2019 lalu. Sepatu signature ini sudah cukup lama dinantikan oleh para pecinta sneakers di dunia.

Russel Westbrook adalah seorang atlet Jordan Brand dengan bayaran paling tinggi. Selain itu Russel Westbrook juga telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Oklahoma City Thunder senilai $200 juta dolar selama lima tahun.

Sepatu Jordan Why Not Zer0.1 ini terinspirasi dari berbagai prestasi yang berhasil ditoreh oleh Russel Westbrook baik diluar maupun didalam lapangan. Dengan design garis tipis, sudut yang tajam, serta tampilan sepatu futuristik, Sepatu Jordan Why Not Zer0.1 berusaha menghadirkan perubahan baru untuk pasar bola basket saat ini.

Sepatu Jordan Why Not Zer0.1 dilengkapi dengan teknologi tali Velcro yagn terletak di sekitar pergelangan kaki, sehingga memberikan kemudahan bagi pemakainya tanpa ribet mengikat tali sepatu. Untuk bagian Upper sepatu Jordan Why Not Zer0.1 ini menggunakan bahan kulit sintetis sehingga memberikan dukungan dan daya tahan yang kuat.

Pada bagian disekitar tumit sepatu ini terdapat pelindung berbahan dasar Foam yang memberikan dukungan ekstra untuk tumit agar dapat beristirahat selama pertandingan. Russel Westbrook merupakan sorang pemain yang paling eksplosif di liga NBA sehingga dukungan sepatu terhadap pergelangan kaki merupakan prioritas utama bagi pemain seperti dia. Sepatu ini menghasilkan traksi yang luar biasa berkat Herringbone yang didesign dengan motif multi-arah.

Namun yang paling menarik dari sepatu Jordan Why Not Zer0.1 adalah versi colorway “Mirror” Zoom full-length bottom yang terlihat di colorway “Mirror” yang menampilkan pola design Russel Westbrook dalam kombinasi warna Putih / Hitam-Merah. Sepatu Jordan Why Not Zer0.1 versi “Mirror” ini dibanderol dengan harga $125 USD.

Edisi Mewah Air Jordan 1 Retro High OG Defiant “Couture”

Beberapa waktu lalu, Air Jordan kembali merilis sepatu edisi terbaru dari Air Jordan 1 yang diberi nama Air Jordan 1 Retro High OG Defiant “Couture”. Sepatu Air Jordan 1 “Couture” ini terinspirasi dari mobil mewah asal pabrikan Italia yang selalu identik dengan kecepatan dan kemewahan.

Warisan sepatu Air Jordan sebagian besar terinspirasi dari momen-momen serta kisah ikonik sepanjang karier Michael Jordan yang salah satu atlet terhebat dalam sejarah dunia bola basket. Kali ini Air Jordan mengangkat kembali kisah terkenal “Banned” serta kecintaan Michael Jordan terhadap mobil sport asal Italia.

Sepatu Air Jordan 1 Retro High OG Defiant “Couture” ini menggunakan bahan kulit yang lebih mewah dari pada bahan yang digunakan pada sepatu Air Jordan lainnya. Pada bagian upper sepatu ini dibalut dengan bahan kulit berwarna hitam. Pada bagian sisi sepatu ini terdapat sebuah bar tebal berwarna merah yang menutupi logo Swoosh yang juga berwarna senada.

Sementara untuk bagian midsole Air Jordan 1 Retro High OG Defiant “Couture” ini menggunakan warna sail, sedangkan untuk bagian label lidah menggunakan warna merah.

Air Jordan 1 Retro High OG Defiant “Couture” ini telah dirilis tanggal 23 Februari 2019 dan dibanderol dengan harga $ 175 dan langsung habis terjual hanya dalam hitungan jam saja. Namun bagi yang ingin memiliki sepatu Air Jordan 1 Retro High OG Defiant “Couture” ini dapat membelinya di toko retail resmi, dan pastinya dengan harga yang lebih tinggi.

Kolaborasi Anyar ACW x Nike Air Force 1

Bagi sebagian orang mungkin masih asing saat mendengar nama atau bahkan melihat siluet dari brand A-COLD-WALL. A-COLD-WALL sendiri adalah merupakan sebuah merek fashion streetwear yang mana lebih sering disingkat menjadi ACW. Pada bulan Desember 2018 lalu ACW yang berkolaborasi dengan Nike telah merilis sebuah sepatu dengan model Nike Air Force 1.

Sepatu ACW x Nike Air Force 1 ini didominasi dengan warna hitam. Nuansa warna hitam ini juga merupakan warna ciri khas yang dimiliki oleh brand ACW. Warna hitam memang telah menjadi identitas tersendiri bagi ACW. Pada bagian leather di sepatu ini juga terdapat logo ACW yang dikombinasikan dengan aksen yang berwarna putih.

Yang membuat sepatu ACW x Nike Air Force 1 ini menarik adalah designnya yang tidak seperti rilisan Nike Air Force 1 pada umunya. Jika kita amati pada bagian badan sepatu ini tidak seluruhnya menggunakan bahan leather ataupun kulit, Akan tetapi sepertinya ACW dan Nike mencoba untuk menggabungkan bahan leather dengan bahan suede pada sepatu ini.

Sementara pada bagian toe hingga bagian middle, bahan yang digunakan adalah bahan leather. Pada bagian lace guard hingga pada bagian badan belakang sepatu menggunakan bahan suede yang sangat smooth sehingga memanjakan kaki pemakainya. Dan tepat pada bagian tersebut merupakan kolaborasi yang sangat unik dan sempurna.

Sepatu ACW x Nike Air Force 1 ini dibandrol dengan harga $190 dan jika di rupiahkan sekitar 2,7 juta rupiah.

Evolusi Terbaru Nike Air Huarache Grip

Berbagai evolusi terus dilakukan oleh Nike demi memenuhi kebutuhan para pecinta sneaker. Baru-baru ini The Swoosh kembali merilis sepatu terbarunya yang diberi nama Nike Air Huarache Grip.

Model sepatu Air Huarache ini pertama kali dirilis oleh Nike pada awal tahun 90’an. Sejak saat itu, model Air Huarache terus berevolusi dan hadir sebagai salah satu sneaker yang sangat banyak digemari oleh para atlet dan para pecinta sneaker lainnya. Oleh karena itulah Nike pun merilis siluet terbaru sepatu Air Huarache Grip ini.

Nike Air Huarache Grip hadir dalam dua pilihan warna, yaitu kombinasi warna putih/oranye dan hitam/biru. Pada sepatu Nike Air Huarache Grip kali ini, Nike memberikan design yang progresif. Terdapat beberapa bagian yang tampil berbeda dengan sepatu model Air Huarache yang pernah diproduksi sebelumnya.

Pada bagian atas sepatu Nike Air Huarache Grip ini, terdapat sebuah penutup tali dengan ukuran yang cukup besar. Tepat di tengah penutup tali tersebut bertengger logo Huarache dengan nuansa vintage. Selain itu, terdapat logo Nike dengan warna yang sama. Nike Air Huarache Grip ini hadir dengan bagian ankle high top sock style.

Sementara pada bagian belakang sepatu Nike Air Huarache Grip ini terdapat sebuah kata “Grip” yang terdapat pada bagian tumit sepatu ini. Sedangkan pada sisi samping sepatu ini terdapat aksesoris, sehingga memberikan kesan garang pada penampilan sepatu ini. Sepatu Nike Air Huarache Grip telah dirilis pada 22 September 2018 lalu. Untuk harga dari sepatu Air Huarache Grip ini Nike memasang harga $150 untuk sepasang sepatu tersebut.

Seri Koleksi Doernbecher Frestyle Terbaru Nike

Apakah anda masih ingat dengan sepatu Nike Zoom Fly SP “Doernbecher”? Sepatu Nike Zoom Fly SP “Doernbecher” ini adalah merupakan sepatu yang didesign oleh seorang anak yang menjadi pasien di rumah sakit Doernbecher.  Sudah 15 tahun lamanya, kolaborasi antara Nike dan OHSU Doernbecher ini terjalin. Nike akhirnya pun merilis daftar lengkap koleksi terbaru dari seri “Doernbecher” ini.

Koleksi terbaru seri “Doernbecher” ini terdiri dari enam sepatu dengan model dan design yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Nike Zoom Fly SP “Doernbecher”.

Model yang pertama adalah Nike Zoom Fly SP “Doernbecher”. Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, design dari Nike Zoom Fly SP “Doernbecher” ini terinspirasi dari kecintaan Payton Fentress kepada olahraga basbeball, dimana sepatu ini menghadirkan warna-Warna yang cerah.

Nike Air Force 1 Low “Doernbecher”

Untuk model yang kedua mengambil Nike Air Force 1 Low sebagai model dasarnya. Melalui design ini, Swientek ingin menunjukkan perjuangannya dalam melawan Cystic Fibrosis yang sedang dideritanya. Pada sisi kanan Nike Air Force 1 Low “Doernbecher” ini terdapat kata “Cure”, sementara pada sisi sebelah kiri sepatu ini terdpaat sebuah kata “CF” yang menunjukkan penyakit yang sedang dideritanya.

Air Jorddan XV “Doernbecher “

Model sepatu Air Jordan XV juga digunakan dalam koleksi “Doernbecher”. Sepatu ini menggunakan bahan suede yang berwarna hitam. Tidak hanya itu saja, sepatu Air Jordan XV “Doernbecher” ini terlihat berbeda berkat adanya emboss dengan pola sisik naga yang dibalut dengan warna emas. Melalui design dari sepatu ini, Dinneen ingin menunjukkan kepada dunia akan kecintaannya terhadap anime.

Nike SB Dunk Pro Low “Doernbecher”

Untuk model selanjutnya adalah Nike SB Dunk Pro Low yang terinspirasi dari hadiah yang diterima oleh sang designer yaitu berupa seekor kura-kura. Sepatu Nike SB Dunk Pro Low “Doernbecher” ini menawarkan beberapa kombinasi warna, selain itu pada sepatu ini juga terdapat cetakan kura-kura yang tedapat di logo Nike. Selain itu, terlihat juga gambar siluet seekor ayam yang menjadi binatang favorit sang designer.

Nike Air Max 97 “Doernbecher”

Nike Air Max 97 hadir sebagai model kelima dalam seri koleksi “Doernbecher”. Model Nike Air Max 97 ini tampil berbeda berkat perpaduan warna hitam dan ungu yang dikombinasikan dengan tulisan SRVVR yang terdapat di sepanjang bagian samping sepatu ini. Menariknya, sang designer juga membubuhkan tanggal ketika ia menerima operasi transplantasi hati, yaitu 5-18-16.

Nike Air Max 270 “Doernbecher “

Untuk model yang terakhir, Nike Air Max 270 dipilih untuk menutup seri koleksi “Doernbecher”. Sepatu Nike Air Max 270 “Doernbecher” ini hadir dengan design Camo. Design Camo ini digunakan untuk mewakili kecintaan sang designer untuk sepupunya yang berprofesi sebagai salah satu anggota militer.

Seri koleksi “Doernbecher” ini telah dirilis pada 14 Desember 2018 lalu disitus belanja online milik Nike. Nike juga mengklaim bahwa seluruh hasil penjualan dari seri koleksi “Doernbecher” tersebut akan disumbangkan untuk rumah sakit OHSU Doernbecher.

Seri Terbaru Sepatu Nike Dengan Tema Luar Angkasa

Untuk para pecinta sneakers diseluruh dunia, kali ini Nike kembali merilis 2 sepatu seri terbarunya dengan colorway yang sangat unik, pada sepatu kali ini menawarkan gaya yang terinspirasi dari ruang angkasa.

Air Max Lunar 90 “Moon Landing”

Sebelumnya sudah ada beberapa seri sepatu dengan tema luar angkasa, sebut saja Air Max Lunar 90 “Moon Landing”.Sepertinya sepatu dengan tema luar angkasa telah menjadi koleksi Nike yang digemari selama bertahun-tahun, dan seperti nya telah menjadi sebuah tren tersendiri yang akan tetap disukai oleh sebagian besar pecinta sneaker.

 

 

Air Force 1 “Moon Landing”
Air Force 1 “Moon Landing”

Dengan menghadirkan gaya baru pada sepatu seri terbaru dengan luar angkasa ini, Nike merilis dua model yaitu Air Force 1 “Moon Landing” dan Air Huarache “Moon Landing”. Sayangnya, pemasaran seri terbaru sepatu ini tidak dilakukan secara besar-besaran, hal tersebut menyebabkan sepatu ini menjadi kurang istimewa.

Air Huarache “Moon Landing”
Air Huarache “Moon Landing”

Pada kedua sepatu ini menggunakan skema warna yang sama, yaitu “Moon Particle / White / Neutral Indigo”. Sementara pada bagian uppernya menggunakan warna coklat yang dikombinasikan dengan pola bintang-bintang yang mengingatkan kita pada logo NASA. Namun perlu diketahui bahwa seri sepatu “Moon Landing” ini bukan kolaborasi resmi dengan NASA. Selain itu, pada bagian sol kedua sepatu ini terdapat gambar astronot yang menanam bendera Nike di bulan.

Seri sepatu Air Huarache “Moon Landing” sudah tersedia di toko resmi Nike yang dibenderol dengan harga $ 120, sedangkan untuk sepatu Air Force 1 Low “Moon Landing” dirilis hanay dibeberapa toko retail pilihan dan dibanderol dengan harga $ 100.

Nite Jogger, Persembahan Dari Adidas Originals

Adidas Originals merilis sebuah siluet reflektif dari seri sepatu Nite Jogger yang merupakan kombinasi design klasik dengan modern.

Sepatu Adidas Nite Jogger ini terinspirasi dari brand foray pertama yang menggunakan teknologi hi-vis. Dengan design kontemporer, Adidas Nite Jogger memberikan sebuah sentuhan gaya masa lalu yang diperbaharui serta dibentuk kembali.

Adidas Nite Jogger didesign dengan keunikannya tersendiri, yang memanfaatkan fungsi dari teknologi reflektif yang digunakan pada masa lalu untuk menerangi pemakainya di kegelapan serta menjadi sebuah gaya baru didunia streetwear. Sepatu ini juga dibekali dengan Reflective hits yang menampilkan tali sepatu menyilang, 3-stripe, heel patch, serta  highlight dengan bentuk yang berlapis-lapis.

Pada Bagian upper sepatu Adidas Nite Jogger dibuat dengan mengguanakan bahan nylon ripstop ringan, mesh-knit yang lembut, serta bahan suede yang berlapis. Untuk meningkatkan kenyamanannya, sepatu ini dilengkapi dengan sol BOOST yang menyeluruh pada bagian bawah sepatu ini. Pada seri terbaru ini Adidas Nite Jogger menggunakan warna kontras oranye yang dikombinasikan dengan warna all-black.

Selain itu, pada sepatu Adidas Nite Jogger terdapat tulisan dalam bentuk sandi morse pada bagian outsole yang mempunyai arti “the speed of nite”. Sepatu Adidas Nite Jogger dirilis dengan 3 pilihan colorway yaitu warna core black, carbon dan active blue dan dibanderol dengan harga sekitar 2,3 Juta Rupiah.

Edisi Terbatas Ultraboost adidas x Bape

Untuk kesekian kali nya adidas berkolaborasi dengan sebuah brand streetwear asal Jepang terkemuka yaitu “A Bathing Ape” atau yang biasanya lebih dikenal dengan nama BAPE. Mereka merilis sebuah koleksi sepatu UltraBOOST edisi terbatas yang menggunakan design ikonik BAPE pada sepatu ikonik adidas.

Terletak di jantung kota Tokyo di Jepang yang merupakan salah satu pusat fashion terkemuka di dunia, BAPE adalah salah satu brand yang memperkenalkan kultur fashion Jepang kepada dunia. Mulai berdiri sejak tahun 1993, BAPE telah menjadi simbol fashion streetwear lebih dari 25 tahun. Sampai saat ini BAPE telah menghasilkan barang dengan design yang ikonik pola yang orisinil, serta karakter seperti “BABY MILO”, “APE HEAD”, “BAPE STA”, “BAPE® CAMO”, “SHARK HOODIE”, dan beberapa lainnya.

Sebagai mitra adidas yang terlama dan terpercaya, BAPE juga merupakan brand pertama yang berkolaborasi penuh dengan keluarga besar adidas, misalnya adidas Originals, Action Sports, dan Football.

Sepatu koleksi edisi terbatas dari adidas x BAPE menampilkan pola ikonik dari BAPE yang menyampaikan sebuah nilai estetika yang klasik. Koleksi khusus ini menggunakan BAPE CAMO print yang diaplikasikan diatas sepatu lari UltraBOOST.

Sepatu adidas x BAPE UltraBOOST memberikan standart untuk style, kenyamanan, serta teknologi dengan performa tinggi saat sedang berlari. Bagian Upper sepatu adidas x BAPE UltraBOOST menggunakan teknologi Primeknit adidas sehingga dapat membungkus kaki pemakainya dengan nyaman serta sangat ringan. Selain itu, teknologi adidas BOOST memberikan bantalan yang empuk serta responsif.

Air jordan XXXII Salah Satu Sepatu Terbaik Brand Jordan

Sebagai salah satu legenda di dunia olah raga bola basket, Michael Jordan tidak saja hanya terkenal dengan kemampuan bermain basketnya yang apik, namun Michael Jordan juga terkenal akan instingnya sebagai pengusaha. Hal itu dapat dibuktiin melalui kesuksesan dari Jordan Brand yang juga ikut melegenda. Kesuksesan brand besar tersebut bukan hanya semata-mata menggunakan nama “Jordan”, akan tetapi juga melalui inovasi teknologi di setiap produk sneakersnya.

Pada bulan September 2017 silam, Air Jordan kembali merilis sebuah sepatu generasi terbarunya untuk melanjutkan tren yang telah dibawa oleh Air Jordan XXXI (31), yaitu Air jordan XXXII (32). Sepatu Air jordan XXXII (32) ini terinspirasi dari design Air Jordan II (2) serta menawarkan beberapa teknologi inovatif yang tidak akan pernah ditemukan pada seri Air Jordan terdahulunya.

 

Air jordan XXXII “Bred”

Pada bagian upper dari sepatu Air jordan XXXII (32) ini menggunakan teknologi flyknit yang belum pernah digunakan pada sepatu Air Jordan / Nike sebelumnya. Teknologi Flyknit terbaru ini menggunakan bahan benang fleksibel yang memiliki daya tahan tinggi sehingga memberikan stabilitas serta kenyamanan untuk pemakainya.

Air jordan XXXII “Rosso Corsa”

Selain itu, sepatu Air jordan XXXII (32) juga menggunakan teknologi bantalan Zoom Air yang didukung oleh teknologi Flight Speed. Perpaduan kedua teknologi tersebut membuat sepatu Air jordan XXXII (32) ini semakin terasa empuk serta lebih responsif.

Air Jordan XXXII “Rosso Corsa” (merah) & “Bred” (hitam merah)

Sepatu Air Jordan XXXII (32) ini dirilis dengan 2 pilihan warna, yaitu warna “Rosso Corsa” (merah) dan warna “Bred” (hitam merah). Untuk harganya sendiri, Air jordan XXXII (32) dibanderol dengan harga $185 atau jika dirupihkan sekitar 2,6 sampai 2,8 juta Rupiah.

Kolaborasi Adidas Dengan Game Of Thrones

Terobosan kolaborasi di dunia sneakers saat ini memang sedang hype. Kolaborasinya pun bukan hanya dilakukan oleh sesama merek sneakers saja. Tidak sedikit pula merek fashion ternama dunia yang berkolaborasi dengan merek sneakers. hal tersebut menimbulkan sinergi yang apik dengan hasil karya yang spektakuler.

Salah satu kolaborasi yang tengah diperbincangkan di kalangan para pecinta sneakers adalah kolaborasi antara Adidas dengan sebuah serial televisi drama fantasi, Game Of Thrones.

Game Of Thrones ini adalah merupakan serial drama fantasi yang diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul A Song of Ice and Fire karya DAvid Benioff dan D. B. Weiss. Serial ini pertama kali tayang di HBO Amerika Serikat pada tanggal 17 April 2011 dan telah tayang hingga musim ketujuh yang berakhir pada tanggal 27 Agustus 2017 silam. Kabarnya serial Game Of Throne ini akan memulai musim kedelapannya pada tahun 2019 ini.

Sambil menunggu kedatangan musim kedelapan yang kabarnya juga merupakan musim terakhir dari serial Game Of Thrones ini, Adidas meluncurkan enam sneakers hasil kolaborasinya dengan serial Game Of Thrones. Adidas mengkombinasikan salah satu sneakers andalannya yaitu Adidas UltraBOOST. Seri kolaborasi ini diluncurkan dengan nama Adidas Ultraboost x Game of Thrones.

Dalam seri kolaborasi ini akan dirilis enam sepatu sekaligus, dimana masing-masing sepatu ini akan mewakili masing-masing House dalam serial Game Of Thrones yaitu House Lannister, House Stark, House Targaryen, The Targaryen’s Dragons, White Walker dan yang terakhir Night’s watch.

Keenam sneakers Adidas Ultraboost x Game of Thrones ini dibedakan melalui warnanya. Mulai dari bagaian upper, lace, midsolne, serta motif house yang tersembunyi dibalik tongue tags.

Nike Adapt BB, Sepatu Dengan Teknologi Laceless

Nike baru-baru ini kembali memperkenalkan sebuah sepatu seri terbarunya yang dilengkapi dengan teknologi self-tightening (fitur mengencangkan sendiri) yang diberi nama Nike Adapt BB (basketball).

Sepatu Nike Adapt BB ini sekilas terlihat mirip seperti sepatu performance lainnya, dimana pada sepatu ini terdapat Mesh Upper dan Sol dengan karet tebal yang terletak tepat dibawah lengkungan kaki.

Hal yang membuat sepatu Nike Adapt BB ini menarik adalah teknologi lace engine dari Nike, sehingga membuat sepatu ini disebut laceless. Dengan kata lain, sepatu ini tidak seperti sepatu pada umumnya yang memiliki tali sepatu, akan tetapi memiliki teknologi yang dapat menyesuaikan sepatu ke kaki.

Mekanisme pengencangan yang terdapat pada Nike Adapt BB ini menggunakan jaringan bluetooth yang dapat diatur melalui aplikasi pada smartphone. Selain itu, sepatu Nike Adapt BB ini mampu bertahan sekitar 10-14 hari dengan satu kali charge.

Sepatu Nike Adapt BB ini bukanlah sepatu pertama Nike yang menggunakan teknologi laceless. Pada tahun 2016 yang lalu, Nike pertama kali memperkenalkan Nike HyperAdapt 1.0 dengan edisi terbatas yang dijual dengan harga 720 dollar AS.

Selain itu, Nike juga pernah merilis 89 pasang sepatu dengan nama Nike Mag yang juga dibekali dengan teknologi yang mirip dengan sepatu Nike HyperAdapt 1.0. Nike HyperAdapt Mag memiliki design yang terinspirasi sepatu dari film Back to the Future II.

Sepatu Nike Adapt BB ini kabarnya akan dirilis pada tanggal 17 Februari 2019 serta dibanderol dengan harga $350 atau sekitar Rp 5 jutaan.

Edisi Spesial Nike Lebron Soldier 12 SFG Agimat untuk Filipina

Lagi-lagi Lebron James dan Nike kembali berkolaborasi merilis sepasang sepatu basket special edition untuk Filipina, yang diberi nama Nike Lebron Soldier 12 Agimat. Sepatu Nike Lebron Soldier 12 Agimat ini terinspirasi oleh kemampuan Lebron James yang luar biasa saat bermain di lapangan. Olahraga basket di Filipina merupakan olahraga yang sangat populer, hingga menjadikannya sebagai pasar sepatu basket Nike yang paling besar ketiga didunia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika Nike sampai merilis sepatu basket edisi spesial khusus untuk Filipina.

Kata Agimat pada sepatu ini jika diartikan dalam bahasa Tagalog memiliki arti jimat atau sihir. Sepatu Lebron Soldier 12 SFG Agimat ini dirilis dengan warna biru dan menggunakan material Battleknit serta bahan Suede untuk bagian upper sepatu. Terdapat juga beberapa detail tambahan pada sepatu Lebron Soldier 12 SFG Agimat yang menjadikan sepatu ini menjadi lebih spesial.

1. “Mula Mandirigma Sa Mandirigma”


Pada bagian tumit dari sepatu Nike Lebron Soldier 12 SFG Agimat terdapat tulisan “Mula Mandirigma Sa Mandirigma” yang memiliki arti “From One Warrior to Another”

2. Logo MNL dan 330


Di bagian lidah sepatu Nike Lebron Soldier 12 SFG Agimat terdapat logo MNL dan 330, dimana MNL memiliki arti Manila dan 330 yang merupakan kode area dari kota Akron, Ohio. Kemudian, api melambangkan gunung berapi yang terdapat di Filipina serta melambangkan passion membara yang dimiliki oleh Lebron James. Logo empat buah bintang mewakili empat buah gelar MVP pernah diraih oleh Lebron dan gunung yang melembangkan daerah pegunungan yang terdapat di Filipina serta keinginan kuat yang bagaikan kekokohan gunung Lebron untuk menjadi yang pemain yang terbaik dalam dunia bola basket.

Nike Kyrie Flytrap, Sepatu Berkualitas Low Budget

Setelah sukses dengan seri sepatu Nike Kyrie 4 pada tahun lalu. Nike dan Kyrie Irving kembali bekerjasama untuk menciptakan sepatu yang dapat dinikmati oleh lebih banyak pecinta basket yaitu Nike Kyrie Flytrap yang merupakan sepatu dengan harga yang terjangkau dari seri sepatu kyrie.

Pada bagian upper Nike Kyrie Flytrap, terdapat Swoosh Nike pada bagian samping sepatu. Menariknya, logo Swoosh ini sekilah terlihat mirip sebuah mata pedang. Nike Kyrie Flytrap ini menggunakan design model mid-top namun Nike Kyrie Flytrap memiliki collar sepatu yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Nike Kyrie 4. Dengan design Asimetris pada lidah sepatunya, Nike Kyrie Flytrap akan mempermudah pemakaian sepatu lebih cepat, tanpa mengorbankan kenyamanan kuncian sepatu.

Sepatu Nike Kyrie Flytrap ini menggunakan bahan sintetis pada bagian lidah sepatu dan tumit. Sementara pada bagian Uppernya menggunakan bahan Knit yang memberikan kesan mewah pada sepatu ini. Selain itu, penggunaan Knit ini juga memberikan sirkulasi udara yang baik pada sepatu. Nike juga menambahkan strap karet yang terdapat pada bagian midfoot, dimana strap karet ini akan mengunci saat tali sepatu dikencangkan.

Sepatu Nike Kyrie Flytrap menggunakan Phylon Foam pada bagian midsole yang dikombinasikan dengan bantalan Zoom Air yang berbentuk Hexagonal. Untuk pola traksi pada Nike Kyrie Flytrap ini menggunakan pola traksi yang hampir menyerupai dengan Kyrie 4. Akan tetapi, pada Kyrie Flytrap memiliki pola traksi yang lebih rendah dan lebih padat. Walaupun traksi dari Kyrie Flytrap belum sebaik traksi yang dimiliki oleh Kyrie 4, namun Kyrie Flytrap memiliki tingkat durabilitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan Kyrie 4.

Untuk harganya sendiri, Nike Kyrie Flytrap dibaderol dengan harga sekitar 1,2 jutaan. Harga tersebut dinilkai cukup terjangkau mengingat keunggulan dan spesifikasi diatas.

NIKE ZOOM SHIFT 2, Sepatu Murah Dengan Performance Luar Biasa

Siapa sih yang ingin memiliki sepasang sepatu yang nyaman namun dengan harga yang terjangkau? Bagi kalian yang menginginkannya, Nike Zoom Shift 2 merupakan pilihan yang cukup tepat untuk anda.

Pada sepatu Nike Zoom Shift 2 ini Nike kembali menggunakan teknologi Zoom Air, yang tentu sudah dipastikan akan membuat sepatu Nike Zoom Shift 2 memiliki sebuah bantalan yang responsif.

Sepatu Nike Zoom Shift 2 ini memiliki upper yang terbuat dari bahan Mesh. Bahan Mesh yang digunakan pada sepatu ini dibuat lembut untuk kenyamanan pemakainya. Sepatu ini dilengkapi sistem kabel yang mirip dengan Flywire yang berfungsi untuk mendukung penguncian pada setiap langkah dengan seangat fleksibel. Hal tersebut sangat cocok untuk kalian yang kurang suka dengan material bahan yang keras atau kaku.

Selain itu foam yang yang terdapat pada bagian midsole juga sangat nyaman pada kaki. Bagian bawah sepatu Nike Zoom Shift 2 dibuat dengan bahan karet khusus yang akan memberikan daya tahan serta daya cengkeram yang sangat baik sehingga membuat sepatu ini tetap nyaman ketika dipakai diluar ruangan.

Sebagai tambahan informasi untuk para pecinta basket, ternyata Gordon Hayward ternyata juga sempat memakai sepatu ini saat latihan basket setelah pemulihannya akibat cedera yang dihadapinya pada musim lalu. Secara keseluruhan, Nike Zoom Shift 2 ini memberikan kenyamanan bagi kaki anda dengan harga yang cukup aman dikantong.

Sneaker Premium Dengan Harga 300 Juta-an

Athletic Propulsion Labs atau yang biasanya dikenal dengan APL merupakan sebuah merek sneaker kelas premium yang berasal dari Los Angeles. Baru-baru ini APL kembali merilis sepasang sepatu yang terbuat dari bahan kulit buaya yang berlapiskan emas 24 Karat yang diberi nama Lusso Supreme.

APL ini didirikan oleh saudara kembar yang bernama Ryan dan Adam Goldston. Walaupun keduanya tidak mengungkapkan secara spesifik tentang sepatu produksi mereka yang memiliki harga ratusan juta tersebut, namun mereka mengatakan bahwa APL sudah beberapa kali berhasil menjual sepasang sepatu dengan harga yang fantastis melalui situs mereka.

APL ini memang terkenal sebagai salah satu brand sepatu premium dan banyak dipakai oleh artis besar dunia, misalnya keluarga The Kardashians, Oprah, bahkan Jessica Alba. Namun pihak APL sendiri tidak membayar publik figur manapun untuk mengenakan produk mereka, akan tetapi banyak dari publik figur yang membeli produk APL terlebih dahulu.

Banyak merek olahraga lain hanya berfokus pada logo, namun bagian yang menarik dari APL adalah citra merek yang halus. Desain APL sendiri dibuat dengan menggunaakan teknologi yang sangat canggih, hingga membuat sepatu mereka dilarang untuk digunakan dalam ajang NBA.

Keistimewaan sneaker premium APL yang dibanderol dengan harga sekitar 300 jutaan ini adalah teknologi yang digunakan sudah dipatenkan, dimana teknologi tersebut merupakan sistem kompresi pegas berbasis yang berada terletak pada kaki depan, serta teknologi yang mampu membuat pemakainya melompat lebih tinggi.